I) Shame culture dan guilt culture
Pada tahun 1948 Ruth Benedict seorang antroplog
dalam bukunya yang berjudul The Chrysanthemum and the Sword,
memperkenalkan istilah Shame Culture (Budaya Malu) dan Guilt Culture (Budaya
Bersalah) yang digunakan sebagai dikotomi pembagian bagaimana pola pikir
Barat dan Timur. Barat di kategorikan sebagai guilt culture
dimana orang merasa bersalah kalau melakukan sesuatu perbuatan yang
salah sekalipun tidak ada yang melihat. Contohnya di Jerman dan negara negara Eropa
Barat (kecuali Inggris), kalau anda naik kereta api dan bis dalam kota
tidak ada yang memeriksa apakah anda punya tiket atau tidak, tapi orang
orang yang menggunakan moda transport tersebut tetap membeli tiket sesuai
dengan tujuannya masing masing karena mereka merasa bersalah (guilt) kalau naik
transportasi umum tidak membayar. Sebaliknya suatu bangsa yang
menganut shame culture, orang akan terus melakukan sesuatu
perbuatan yang salah dan merasa nyaman saja dan akan
merasa malu (shame) kalau ketahuan.
J) Kebebasan
dan Tanggung Jawab
• Kebebasan
Dalam KBBI
bebas adalah lepas sama sekali (tidak terhalang, terganggu) Dalam filsafat
pengertian kebebasan adalah Kemampuan manusia untuk menentukan dirinya sendiri.
Kebebasan lebih bermakna positif, dan ia ada sebagai konsekuensi dari adanya
potensi manusia untuk dapat berpikir dan berkehendak. Sudah menjadi kodrat
manusia untuk menjadi mahluk yang memiliki kebebasan, bebas untuk berpikir,
berkehandak, dan berbuat.
Lebih jauh,
Kamus John Kersey mengartikan bahwa ‘kebebasan’ adalah sebagai ‘kemerdekaan,
meninggalkan atau bebas meninggalkan.’ Artinya, semua orang bebas untuk tidak
melakukan atau melakukan suatu hal. Menurut Black, ‘kebebasan’ diartikan
sebagai sebuah kemerdekaan dari semua bentuk-bentuk larangan kecuali larangan
yang telah diatur didalam undang-undang.
• Tanggung
Jawab
Tanggung
jawab berarti bahwa orang tidak boleh mengelak bila diminta penjelasan tentang
tingkah laku atau perbuatannya. Dalam tanggung jawab terkandung pengertian
penyebab. Orang bertanggung jawab atas sesuatu yang disebabkan olehnya. Orang
yang tidak menjadi penyebab suatu akibat maka dia tidak harus bertanggung jawab
juga. Tanggung jawab bisa berarti langsung atau tidak langsung.
K) Nilai dan
Norma
• Nilai
adalah sesuatu yang abstrak, bukan konkret. Nilai hanya bisa dipikirkan,
dipahami, dan dihayati. Nilai juga berkaitan dengan cita-cita, harapan,
keyakinan, dan hal-hal yang bersifat batiniah. Menilai berati menimbang, yaitu
kegiatan manusia yang menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk
mengambil suatu keputusan.
• Norma
adalah aturan-aturan atau pedoman sosial yang khusus mengenai tingkah laku,
sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di
lingkungan kehidupannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar